Rini Karin

for a better life

Love you Dad

Sebuah lagu dari Sherina Munaf

Kudengar tadi siang, dan pikiranku langsung tertuju padamu

I love you, Dad..

I love you, Mom..

Andai aku t’lah dewasa
Apa yang ‘kan kukatakan
Untukmu idolaku tersayang
Ayah… Oh…

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh… Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s’lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t’lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s’lalu kucinta

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh… Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s’lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t’lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s’lalu kucinta

I love you, Ayah… I love you, Bunda…

Leave a comment »

Seorang Teman Baik

Seorang Teman Baik

Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.

Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.

Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.

Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar.

Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.

Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita, menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, membantu meningkatkan percaya diri kita, menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik, dan terlebih lagi… menerima diri kita apa adanya…

For all my friend, thanks for being my friend… ^_^

 

 

Leave a comment »

Malaikat di Rumahmu

*Malaikat di Rumahmu….*

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Dia bertanya kepada Tuhan : “Para malaikat disini mengatakan bahawa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah”?

Dan Tuhan menjawab, “Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu. ”

“Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”

“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari.Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia.”

“Dan bagaimana saya boleh mengerti saat orang-orang bercakap kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?”

“Malaikatmu akan bercakap kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu bercakap.”

“Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?”

“Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”

“Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?”

“Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya.”

“Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi.”

“Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu.”

Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

“Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu.”

 

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.

———— ——— ——— ——— ——— ——— –

Buat para ibu dan calon ibu:

Ibu, sudahkah engkau menjadi malaikat bagi anak-anakmu, yang mengajarkan apa yang seharusnya diajarkan kepada mereka? Wahai para calon ibu… hari ini ada pelajaran bagaimana bila kelak Allah mempercayakan kepada kita sebuah amanah yang sangat besar: anak. Sudah siapkah untuk menjadi malaikat pendampingnya? Laahaula walaa kuwwata illaabillah. .. Semoga kita diberi kekuatan, kemampuan dan kemudahan dalam mengemban amanah besar itu. Seorang ibu, sangat besar pengaruhnya terhadap berhasilnya suatu generasi membangun sebuah peradaban.

Ibu…

Mom…

I luv U always…

 

 

sumber : math2003, Oct2006

Leave a comment »

SHARPEN THE AXE

MENGASAH KAPAK
(Disadur secara bebas dari: SHARPEN THE AXE)

Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada  seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang  diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja  sebaik mungkin.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari  pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan  sangat terkesan dan berkata, “Bagus, bekerjalah seperti itu!”

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon  bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon.  Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10  batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin  sedikit. “Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku”, pikir penebang pohon itu.

Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa  yang terjadi. “Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?” sang majikan bertanya.

“Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk  mengapak pohon,” katanya.

Catatan:

Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga  tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. “Di masa sekarang ini, banyak  orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari  sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap  tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya  kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat  penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk  membaca, dan lain sebagainya.

Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk  berpikir dan merenung, untuk  belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak,  kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang,  memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalamnya.

 

sumber : Milis math03, 24Feb2006

1 Comment »

My first post

Halloww temans ……

This is my first post.

Baru belajar bikin blog nie ceritanya.. ^_^

hehehe..

 

oke dech

nantikan postingan2 ku berikutnya yaa..

mohon bimbingan dan kritikan dari kalian semuaa..

terimakasih banyaaaak….

 

#mari nge-blog ^_^

 

Leave a comment »