Rini Karin

for a better life

SHARPEN THE AXE

on January 30, 2012

MENGASAH KAPAK
(Disadur secara bebas dari: SHARPEN THE AXE)

Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada  seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang  diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja  sebaik mungkin.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari  pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan  sangat terkesan dan berkata, “Bagus, bekerjalah seperti itu!”

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon  bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon.  Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10  batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin  sedikit. “Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku”, pikir penebang pohon itu.

Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa  yang terjadi. “Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?” sang majikan bertanya.

“Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk  mengapak pohon,” katanya.

Catatan:

Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga  tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. “Di masa sekarang ini, banyak  orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari  sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap  tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya  kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat  penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk  membaca, dan lain sebagainya.

Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk  berpikir dan merenung, untuk  belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak,  kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang,  memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalamnya.

 

sumber : Milis math03, 24Feb2006


One response to “SHARPEN THE AXE

  1. dHaNyK says:

    okay……i will try…:D

Leave a comment